Wednesday 6 November 2013

TUHAN, PELUK DIRIKU, JANGAN PERNAH ENGKAU LEPASKAN



TUHAN, PELUK DIRIKU, JANGAN PERNAH ENGKAU LEPASKAN
(Ketika hati takkan pernah lelah berharap)

Tuhan...
diatas hamparan bumiMu yang indah
hamba bernafas
menghirup segarnya udaraMu
mengais setiap rakhmatMu
Tuhan...
jejak-jejak kaki ini terus melangkah
terus riuh menapakii setiap depa dan jengkal tanahMu
terus menengadahkan kedua tangan
memohon hidayahMu
mengharap maghfirahMu
memohon agar kami menjadi bagian dari kaum kinasihMu
menjadi bagian dari golongan orang-orang yang Engkau cintai
orang-orang yang hati dan perasaan mereka
ikhlas menerima titian-titian hitam putih nasibnya
karena jiwa mereka sahdu mengarungi setiap keputusan takdirMu
meski dalam menjalani semua itu
adakalanya hamba harus terisak
menangis tersedu diantara teriknya siang dan gulitanya malamMu
terhimpit beratnya beban hidup
terpasung betapa penuh nestapanya setiap ujianMu
namun
tangan-tangan hambaMu yang lemah ini tak akan pernah lelah terus menengadah
meski dengan hela nafas yang terkadang harus tersengal
bahkan terkadang (nafas itu) seperti hendak berhenti
bahkan seperti benar-benar sudah mati
hingga terkadang hati hamba seperti sudah mati pula
dan setiap serpihnya (seolah) hancur ditelan riuh badai
dan hamba merasa Engkau telah menepiskan sifat rakhman-rakhimMu
merasa Engkau telah tega menghukum hambaMu yang sesungguhnya sangat mengharap belas kasihMu
sehingga terkadang hamba (merasa) seperti telah Engkau sesatkan

Kalirajut, 24 Oktober 2013

No comments:

Post a Comment