Sunday 29 November 2015



TENTANG CINTA SEJATI  (2)
(ketika cinta riuh tergelak)

duhai juwita
di lubuk hatiku ada begitu banyak cinta
setiap hela nafasnya hanya untukmu
ia adalah nyanyian sajak-sajak jiwa
ia adalah binar-binar puisi kalbu
pada setiap derai nuansanya
ada rona bias pelangi
selalu ada semburat berjuta kejora
dan betapa pada setiap simpul dzat kehakikiannya
pada setiap ruang-ruang sunyi jejak kembaranya
selalu ada berlaksa pijar mutiara
indah bermahkota bunga asa
betapa pada setiap rentang riuh perjalanannya
selalu ada begitu banyak sketsa biru mimpi
semua untukmu
Kalirajut, 23 November 2015

Saturday 9 November 2013

TENTANG MUTIARA



TENTANG MUTIARA
(ketika hati berjumpa denganMu)

dalam hidup
dalam rentang-rentangnya yang sunyi
diantara riuh isaknya yang acap kelu memasung jiwa
kutemukan berjumput mutiara
betapa pada setiap putih nuansanya
ada berlaksa sketsa makna
betapa setiap pijarnya bermahkota derai-derai pelangi
ada berjuta bias ratna mutu manikam
ada bunga-bunga asa yang indah merona
setiap satu atau diantara dua tiga tangkainya
berbaris-baris menutupi setiap ruang hati
berjajar-jajar sahdu riuh meretas
melingkar membentuk bianglala panorama
memeluk relung kalbu yang acap lelah terpenjara nestapa
mendekap setiap hela nafas yang acap tersengal
yang acap (seperti) telah mati
kalirajut, 29 oktober 2013 — di sudut dimana hati acap terisak merindu kasihMu.

Friday 8 November 2013

TENTANG CINTA SEJATI



TENTANG CINTA SEJATI
(betapa akhirnya aku berjumpa kekasih)       

karena nafasnya memberi
cinta sejati tak pernah menuntut
tak kenal lelah menggenapkan setiap janji
simpul-simpul kasihnya  tak pernah berhenti
meredam keputusasaan hati yang acap meradang

cinta sejati tidak menyatukan hitam dengan putih
tapi memberi ruang untuk membingkai harmoni
keindahannya laksana pelangi nan terentang di angkasa
diantara mega-mega yang menebar senyum
ketulusannya bak rerumput kerontang yang senatiasa tegar
meski acap terinjak kaki- kaki yang kejam menapak
kesetiannya mengharukan hati
bak bumi yang tak kenal putus asa mengitari matahari
meski sinarnya acap mengoyak dawai jiwa
menebar kekeringan
demi kekeringan yang riuh menggersangkan

cinta sejati lebih memilih keanggunan, bukan kecantikan
karena kecantikan tidak pernah mendapatkan dzat keabadian
sedangkan keanggunan senantiasa mendapatkan 
takdir hakiki kesentausaannya
keanggunan cinta sejati laksana  temaram rembulan diujung malam
bias-bias pijarnya
tak henti memberi cahaya.

Kalirajut, 8 November 2013

Thursday 7 November 2013

SAHABAT, KUDENGAR ISAKMU




SAHABAT, KUDENGAR ISAKMU
(puisi untuk seseorang yang pernah terluka)

sahabat…
kudengar isakmu
berderai riuh mengguncang langit
meretas melintasi ruang ruang cakrawala
menghempas mega-mega kelabu
menyentuh simpul-simpul nurani
duhai sahabat
betapa hati ini perih
pilu
terluka
betapa deritamu mengiris hati, merajam jiwa
dan akupun terus disini
menunggumu
menemanimu
diam merangkai bunga-bunga asa

Kalirajut, 7 November 2013

PELANGI DALAM PELUKAN



PELANGI DALAM PELUKAN
(meretas makna penciptaanMu)

ada lengkung pelangi terentang sunyi 
teretas indah di hamparan langit biru
berlaksa kemilau warnanya torehkan berjuta makna
setiap kilaunya beruntai pundi-pundi mutiara biru
terhampar di antara temaram sekat-sekatnya yang berbias-bias
dan semburat jingga adalah bias-bias asa
bilur-bilur putih adalah pijar-pijar ketulusan
hamparan garis-garis putih adalah simpul-simpul kebenaran
betapa setiap warna menyisakan nuansa pesona
dan hidup adalah sketsa warna
setiap derai perniknya menyiratkan berlaksa nuansa

Kalirajut, 7 November 2013